---------- ---------- Bakaeror Hidayat

---------- --

Minggu, 31 Januari 2010

Ngetik Huruf Arab


Seorang Ustad datang ke warnet menanyakan bagaimana mengetik huruf arab dengan cara yang sederhana. setelah otak saya merespos dan memahami, saya langsung melakukan googling. dan yang saya dapatkan adalah sebuah software berukuran kecil bernama arabic pad. dikemas dalam bentuk RAR sehingga downloadnya cuma sekitar 3 detik saja.. wush, wush wush.. nyampek di desktop saya..hehehe.. jadi inget Jin dijaman Nabi Sulaiman yang disuruh ngambil singgahsana ratu Balqis.
Ok kembali ke Laptop.. eh, desktop.. setelah membuka file exe nya program langsung running, mirip dengan Note Pad nya Windows. sambil ngetik saya lihat panduan nya yang juga disertakan dalam RAR yang sudah di download tadi. ternyata untuk pertama kali memakai seakan2 seperti belajar Alif ba' ta'.. hehehe.. Ok yang mau coba2 silahkan Donload disini...
Semoga bermanfaat

Jumat, 29 Januari 2010

Mengurus SIM C


Kemarin, Saya mengurus Surat Ijin Mengemudi ( SIM) C ke Kepanjen. Saya sudah mencoba untuk tidak melalui calo SIM. Is that Possible? padahal saya cuma bawa foto kopi KTP saja, tanpa bawa KTP asli. maklum kelupa'an. jarak sudah jauh, nanggung kalo balik ke rumah.
Berikut kronologisnya...hehehehe : aparat mode on :
kira-kira jam 08.15 pagi saya sudah tiba di Kepanjen. dimulai dengan pemeriksaan kesehatan. tidak terlalu lama, kira-kira cuma 15 menit. Pak Dokternya cuma ngetes ketajaman mata dalam membaca besar kecilnya huruf dengan jarak kira-kira 7 meter.Semua berjalan lancar, ini berarti mata saya masih normal. Setelah menerima hasilnya, saya membayar Rp.20.000. kemudian disuruh melanjutkan ke loket 2. Disinilah kemudian insiden kecil terjadi. saya menuju loket 1. menyerahkan foto kopi KTP 2 lembar. Ternyata ada kesalahan yang saya buat. seharusnya saya ambil frmulir di loket 2 karena saya melakukan perpanjangan SIM. bukan membuat SIM baru. saya menyadarinya ketika akan mengisi form. Karena merasa ada kesalahan, saya mengembalikan form kosong tersebut ke loket satu, tapi yang terjadi adalah kesialan . Petugas dengan nada sangat kesal menyalahkan saya , saya pun mengakui kesalahan tersebut. tapi dia tidak mau tahu. saya bahkan disuruh meneruskan langkah saya yang salah. Ou, inilah potret para pelaku pelayanan publik kita. yang kita gaji sebulan sekali lewat pembayaran pajak. Sangat tidak simpatik.
Saya mundur, sebab ada beberapa pengaju SIM yang akan mengantri. Seseorang menghampiri saya, menawarkan untuk mengisi form. rupanya calo SIM. Damn.. akhirnya saya harus melakukan ini. Saya langsung tanya harga, dia jawab cuma 10.000 . Deal, saya suruh dia menukar dengan formulir diloket 2. dan ..lancar.. Sh!t.. nggak papa lah.. asalkan saya nggak di'tatar' lagi dengan petugas di Loket.
Setelah menyerahkan 3 lembr fotokopi SIM lama dan 3 lembar fotokopi KTP form diisi oleh calo , form itu saya taruh di Loket 2. lancar, selanjutnya menunggu panggilan di loket 3 untuk melakukan pembayaran administrasi pada petugas dari BRI. karena perpanjangan SIM, saya diwajibkan membayar Rp.60.000. Ngurus SIM ternyata yang lama adalah antrenya. Mereka datang dari beberapa penjuru di wilayah Kabupaten Malang.
tibalah saatnya melakukan Pemotretan SIM. disinilah antre terlama, ternyata kita kalah cepat dengan mereka yang melalui calo. Disini bisa tercium adanya indikasi kerjasama antara calo dengan oknum petugas pembuat SIM. beberapa orang yang baru datang langsung menuju tempat foto dengan tanpa melakukan antre berlama2. mereka rata2 membayara biaya dua kali lipat sebenarnya hanya untuk memotong rantai antrean.
Tibalah saatnya saya melakukan pemotretan. SIM yang lama disuruh menyerahkan ke petugas beserta nomer antrean. tentunya dengan pengambilan sidik jari dan tandatangan digital. Untunglah disana ada cermin dan sisir, jadi boleh dong rapikan rambut dan wajah.. xixixixi.. : narsis dikit : . semuanya berjalan lancar di ruangan ini. cuma sedikit gugup waktu di jepret pake cam digit. Dalam hati berdoa: mudah2an jadinya mirip Tom Cruise.. dan ternyata doa saya nggak dikabulkan...
Langkah terakhir adalah menuju loket pengambilan SIM. disinilah antrean yang menyenangkan. dan cuma berlangsung selama 10 menitan. hehehe hati gembira saat dipanggil nama saya oleh petugas. terjadilah serah terima SIM baru dengan ditandai dengan tertorehnya tanda tangan saya di buku pengambilan. Tanpa disuruh, mata langsung menuju pada nama dan foto saya yang memang ' jauh' dari Tom Cruise.. sampai disinilah cerita misiion Impossible itu berakhir.

Knowing without moving


Saya lebih suka mendengarkan Radio daripada music player.
Sebab dengan mendengarkan radio, seakan-akan kita merangkap 3 kegiatan. yakni : bekerja, mendapatkan informasi dan hiburan dengan cara yang sederhana.Itulah mengapa blog ini saya hiasi dengan radio. Sebab dengan adanya informasi terbaru, kita seakan 'knowing without moving'.
Kenapa radio Suara Surabaya (SS) FM? karena radio ini saya kira mempunyai rating pendengar yang bagus, informatif dan membahas berita di areal Jawa Timur. bahkan untuk info Lalu lintas sampai menjangkau jalan raya Singosari, tempat tinggal saya di Malang. Saya anggap ini adalah hal sederhana namun penting dalam kehidupan ber IT saya.
Beberapa hari yang lalu ada peristiwa kebakaran besar didekat stasiun kereta api Singosari, karena TKP dekat dengan jalan raya, Lalu lintas sempat macet sepanjang 3 KM. Berita ini justru saya dapatkan dari stasiun radio di Surabaya yang jauhnya puluhan kilometer dari rumah saya. Dulu, ketika masih di Jepang, saya juga mengikuti berita2 live melalui radio SS. seakan2 tak ada jarak antara Chiba dan JATIM.
Kalo dipikir- pikir, dengan lancarnya komunikasi dan informasi ini memang menjadikan dunia ini semakin tak berjarak.. hehehehe salam hangat untuk anda- anda yang jauh di perantauan sana, jangan lupa update informasi terbaru di wilayah kampung halaman lewat radio..